Responsive image

BRIEF REPORT - CORE ECONOMIC OUTLOOK 2023

| Outlook | Saturday, 26 November 2022

Memasuki tahun keempat sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, ekonomi global dihadapkan pada tantangan baru yang tidak kalah serius. Kekhawatiran akan resesi merebak seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, meroketnya inflasi di berbagai negara, dan peningkatan suku bunga global. Padahal, sampai dengan tahun 2022 ini luka-luka pandemi belum sepenuhnya dapat disembuhkan. Faktanya, tingkat pengangguran masih relatif tinggi dan tingkat pendapatan usaha masih menurun di sejumlah sektor. Bahkan sejumlah negara masih rentan dilanda krisis pangan dan energi. Meskipun CORE Indonesia memprediksi ekonomi nasional di tahun 2023 mampu tumbuh 4,5 hingga 5,0%. Konsumsi rumah tangga diprediksi tetap kuat dan melampaui tingkat konsumsi pra-pandemi, meskipun pertumbuhannya melambat marginal akibat tekanan global. Tingkat inflasi diprediksi lebih rendah dan tidak banyak mengganggu tingkat konsumsi secara agregat, walaupun masih akan menekan daya beli masyarakat berpendapatan rendah dan kemungkinan juga masih menahan pemulihan mobilitas jarak jauh. Pengetatan moneter diprediksi lebih terbatas karena berkurangnya tekanan inflasi global dan domestik. Investasi diprediksi akan kembali menjadi penyumbang kedua terbesar pertumbuhan ekonomi 2023. Pertumbuhan investasi swasta tidak banyak terganggu oleh tekanan ekonomi global. Meski demikian, surplus perdagangan diprediksi menyempit karena pelemahan permintaan sebagian negara tujuan ekspor utama dan juga pelemahan harga komoditas khususnya komoditas non-energi.