Responsive image

Ekonom Core nilai keputusan BI tepat untuk menahan suku bunga

Kontan | Feature | Friday, 24 May 2019

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) di level 6%. Ini sejalan dengan perkembangan ekonomi global terutama perekonomian Amerika Serikat (AS) yang tumbuh melebihi ekspektasi. "Yang terbaik saat ini menahan suku bunga," jelas Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (16/5).

Kondisi ekonomi AS, jelas Piter, membuka peluang bank sentral AS alias The Fed untuk menaikkan suku bunga. Hal ini memicu pergerakan aliran modal keluar dari negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini pula yang menyebabkan pelemahan rupiah. "Mengantisipasi kebijakan The Fed dan potensi keluarnya modal asing Bank Indonesia tidak mungkin lagi menurunkan suku bunga," ujar dia.

Di sisi lain eskalasi perang dagang menyebabkan perlambatan ekonomi global. Permintaan global menjadi rendah dan harga komoditas turun. Akibatnya semakin sulit bagi Indonesia mendorong ekspor. "Sementara di tengah perlambatan ekonomi global, pasar Indonesia yg relatif lebih terbuka akan menjadi sasaran pengalihan pasar bagi produsen global," jelas Piter. Sehingga keputusan BI untuk memperlebar proyeksi defisit transaksi berjalan menjadi 2,5%-3% merupakan langkah paling realistis. Selain itu, BI juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini di bawah 5,2%.

Sumber: Kontan